18 July 2015

Review: Mencari Hilal (2015) - Kehangatan Dalam Perbedaan


Indonesia | Drama, Indonesia | 13+ | Directed by: Ismail Basbeth | Written by: Salman Aristo, Bagus Bramanti, Ismail Basbeth | Cast: Deddy Sutomo, Torro Margens, Erythrina Baskoro, Oka Antara | English | Run time: 94 minutes

Sinopsis:
Seorang ayah yang sudah uzur memaksa ingin mencari hilal. Meski enggan, seorang anak yang tidak akur dengannya harus menemaninya.

Review:
Setiap orang dilahirkan berbeda, kemudian sepanjang hidupnya memilih jalan yang berbeda pula. Kehidupan dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk memahami perbedaan tersebut. Tentang bagaimana kita bisa bertoleransi dan hidup saling berdampingan. Mencari Hilal adalah film yang disutradarai oleh Ismail Basbeth, sutradara muda Indonesia yang dikenal atas karyanya berjudul Shelter (2011), Another Trip to the Moon (2015), dan banyak lainnya. Film ini merupakan film tentang perbedaan, tentang bagaimana kita memaknainya dan hidup dengannya. Mahmud (Deddy Sutomo) adalah seorang yang sangat taat beragama, bahkan bisa dikatakan kolot. Baginya hidup adalah ibadah dan satu-satunya hal yang penting di dunia ini adalah akhirat. "Semua ditentukan oleh Allah," adalah kata yang sering diucapnya. Heli (Oka Antara) adalah anak dari Mahmud. Berbeda dengan ayahnya, Heli tidak taat beragama. Perbedaan cara menjalani hidup inilah yang kemudian menjadi kerikil di hubungan antara ayah dengan anak ini.

Tergelitik ketika mendengar berita bahwa sidang untuk menentukan hilal menelan biaya yang amat tinggi, Mahmud yang sudah uzur ini tergerak untuk mengulangi tradisi mencari hilal yang pernah dilakukannya sewaktu muda. Menurutnya, hilal adalah gerbang menuju Fitri dan pencarian hilal sangatlah bermakna. Bertepatan dengan itu, Heli yang sudah tidak lagi dianggap keluarga kembali ke rumah. Kedatangannya bukan dalam rangka pulang kampung menjelang lebaran, melainkan hanya ingin meminta bantuan kakaknya yang bekerja di kantor imigrasi, Halida (Erythrina Baskoro) untuk dibuatkan paspor agar ia dapat pergi ke Nicaragua. Awalnya Halida enggan namun akhirnya ia bersedia membantu dengan satu syarat: Heli harus menemani Mahmud untuk mencari hilal.


Mencari Hilal tergolong sebagai sebuah road movie. Film tentang perjalanan dan bagaimana perjalanan tersebut merubah tiap tokohnya. Awalnya saya tidak terlalu menyukai tokoh Mahmud. Sikapnya yang selalu berceramah kepada siapapun menjadikan paruh pertama film ini begitu menggurui. Film ini terjebak dalam pemikiran tunggal tokoh Mahmud yang menyebabkan saya merasa layaknya dalam sebuah khotbah. Namun sepanjang perjalanan hal tersebut berubah, seiringan dengan mulai meningkatnya porsi tokoh Heli dalam penceritaan. Dirinya memberikan ekstrim yang berbeda dibandingkan Mahmud. Menjadikan penceritaan Mencari Hilal lebih seimbang dan dinamis. Memperlihatkan dua sisi yang dapat kita telaah bersama. Tidak lagi menggurui namun bersama-sama memahami perbedaan di antara dua tokoh ini, dan mengambil pelajaran darinya.

Dalam perjalanan mereka mencari hilal, ayah dan anak ini bertemu dengan beraneka ragam perbedaan yang ada di negeri ini. Menyentil beberapa isu intoleransi yang sudah tidak lagi asing di telinga kita. Saya menggunakan kata "menyentil" karena memang film tidak mencoba memihak. Tidak ingin membenarkan atau menyalahkan. Hanya memaparkan agar menjadi bahan diskusi. Tidak konklusif, membiarkan penonton yang menentukan. Mencari Hilal mengingatkan kita tentang penting bertoleransi dalam kehidupan. Duduk bersama sama rata lalu berdialog untuk memecahkan masalah. Mencari kehangatan dalam perbedaan itu sendiri.


Akting Deddy Sutomo dan Oka Antara luar biasa di Mencari Hilal. Keduanya benar-benar mampu menghidupkan tokoh ayah-anak ini. Hal ini menjadikan naik turun hubungan mereka begitu bisa dinikmati. Terlihat natural dan penuh akan emosi serta kejenakaan. Mampu menghibur dan juga berarti. Paduan di antara keduanya bisa menyampaikan momen penutup film ini dengan sangat menyentuh. Secara teknis Mencari Hilal dapat dikatakan indah. Sederhana namun bermakna. Tidak terlalu mengumbar kemampuan tata visual dan tata audial yang berlebihan, semuanya terasa pas untuk dipandang dan didengar.

Mencari Hilal adalah contoh film yang mampu memberikan ilmu tanpa harus terlalu menggurui. Sesuatu hal yang seharusnya diikuti oleh film Indonesia lain. Film ini bisa memotret ragam perbedaan di negeri ini dengan apa adanya dan jujur dalam penyampaiannya. Film yang hangat, indah, dan menyentuh. Sebuah film Indonesia yang seharusnya jangan sampai terlewat.

Best Scene:
"Itu aku, Pak," ucap Heli kepada Mahmud. Adegan penutup film ini sangatlah mengena di hati. Tidak terlalu melodramatis namun pas. Sebuah adegan penutup yang membuat mata ini berair.


Kesimpulan:
Yang satu mau cari hilal, yang satu mau ke Nicaragua.

Mencari Hilal adalah film tentang perbedaan dan bagaimana kita mencari kehangatan dari perbedaan tersebut. Sebuah drama keluarga dengan balutan nilai religi yang pas. Film yang mampu memaparkan kondisi intoleransi di negeri ini dengan apa adanya. Memberikan pelajaran tanpa harus terlalu menggurui. Sebuah film yang secara teknis cantik, diperankan oleh Deddy Sutomo dan Oka Antara dengan sangat menawan.



What do you think about this movie? Share your opinion in the comment box below :D

No comments:

Post a Comment